BANYAK orang yang menganggap bila nasi kapau dengan nasi padang adalah masakan yang sama. Faktanya, kedua makanan khas Sumatera Barat ini punya perbedaan. Kok bisa?
Sekilas bila dilihat dua makanan khas Sumatera Barat, yakni nasi kapau dengan nasi padang sama. Jika menelaah lebih dalam, ternyata kedua makanan ini memiliki perbedaan.
Perbedaan pertama terletak pada pemakaian kelapa. Menurut Ali, pemilik nasi Kapau Sabana Bana mengaku jika di semua menu makanan nasi kapau mempergunakan banyak kelapa demi memunculkan rasa gurih.
“Nasi kapau itu kaya akan pemakaian kelapa. Hampir di semua masakan harus memergunakan kelapa. Rasa gurih yang muncul dari kelapa akan membuat masakan jadi lebih enak,” jelasnya kepada Okezone di Jakarta, belum lama ini.
Perbedaan berikutnya adalah pemakaian kentang pada bumbu rendang. Baginya, penggunaan kentang khususnya berukuran mini menjadi identik dari nasi kapau.
Selanjutnya, ada pula pengolahan makanan berbasis daging dengan cara dibakar terlebih dahulu, sebelum akhirnya dibuat menjadi beraneka ragam masakan.
“Di nasi kapau, semua jenis daging, baik itu ayam, sapi, ikan hingga kikil pun harus dibakar terlebih dahulu supaya saat dimakan, aroma dagingnya lebih berasa. Jika ingin dimasak berkuah, maka proses pembakarannya dilakukan sebentar saja,” tambahnya.
Terakhir dilihat dari proses penyajian. Bagi Ali, nasi Kapau kerap disusun layaknya berada di warteg.
“Nasi kapau dengan nasi padang itu berbeda. Nasi kapau ditata layaknya warteg yang ada di Jakarta. Karena memang, tradisi dari kapau selalu menyajikan makanan dalam bentuk ditata layaknya tangga,” tutupnya.
